Banyak kata-kata bijak yang mengatakan bahwa motivasi adalah kunci
kesukesan. Tak ayal, sekarang banyak bermunculan motivator-motivator
yang tugasnya membangkitkan motivasi agar seseorang tidak mudah menyerah
dan sukses. Namun tahukah Anda hubungan antara motivasi dan otak?
Penelitian
yang dilakukan Duke University menemukan bahwa ada bagian dari otak
yang memonitor performa sekaligus mempertahankan motivasi ketika sedang
belajar, terutama saat Anda merasa tertantang. Penelitian ini mencoba
membuktikan apakah benar Posterior Cingulate COrtex (PCC) berpengaruh
pada kemampuan kognitif seseorang.
Sarah Heilbonner dari Duke
University melakukan eksperimen kepada dua monyet rhesus. Setelah
menempelkan elektroda yang dapat mengetahui aktivitas dari neuron di
otak mereka, Heilbronner mencoba mengetes mereka dengan permainan
melalui mata.
Monyet-monyet tersebut diperlihatkan beberapa
gambar yang memiliki titik pada ujung-ujungnya. Mereka belajar mana
titik yang menghasilkan hadiah berupa makanan, dan mana yang tidak.
Gambar tersebut berjumlah 12 buah yang diganti setiap beberapa hari.
Sementara itu Heilbronner dan timnya memperhatikan pergerakan neuron
yang ada di otak monyet-monyet tersebut.
PCC ternyata bekerja
lebih aktif daripada yang ia bayangkan. Neuron-neuron yang ada dalam PCC
bekerja lebih keras ketika para monyet dibutuhkan untuk mempelajari
gambar baru, di mana pada beberapa gambar hadiah makanan yang diberikan
jauh lebih besar. PCC juga bekerja lebih keras ketika mereka melakukan
kesalahan di mana mereka memilih gambar yang tidak mendapat hadiah.
"Penelitian
ini membuktikan bahwa PCC sangat penting untuk memonitor performa dan
mempertahankan motivasi seseorang ketika belajar," ujarnya seperti
dilansir medicaldaily.com dan ditulis detikhealth pada Jumat
(20/12/2013).
Michael Platt, Direktur Duke Institute for Brain
Sciences, mengatakan bahwa meski penelitian Heilbronner penting,
penelitian tentang PCC harus lebih diperbanyak. Hal ini disebabkan
karena PCC adalah bagian otak pertama yang rusak ketika seseorang
terserang Alzheimer.
"Area inilah yang pertama kali rusak (karena
alzheimer). Seseorang akan kehilangan kemampuan kognitifnya
perlahan-lahan. Seperti kesulitan belajar, menjadi pelupa, mudah
tersesat, dan lain-lain yang merupakan gejala dementia," ujar Platt.
Pengetahuan
lebih dalam tentang PCC menurutnya dibutuhkan bukan hanya oleh para
peneliti Alzheimer, namun juga yang tertarik tentang pembelajaran,
motivasi, serta ingatan.
(vit/vit)
Motivasi Itu Asalnya dari Otak
About the Author

i nyoman ardianta
Author & Editor
hai,semua terima kasih ya sudah membaca posting artikel Motivasi Itu Asalnya dari Otak , untuk info2 produk detox synergy paket maupun satuan bisa inbox saya ya di whats app +6281999650025 atau bbm 518618E6 atau via line slsmsmartdetox.com , bisa juga follow my istagram @detoxyourbody.smartdetox kalau twitter nya @detoxandabs , terima kasih ya